Essay masa depann dan masa lalu
Tentang Saya Dimasa Lalu dan Masa Depan
Perkenalkan nama saya Muhammad Taufik Ismail, seorang anak laki-laki yang lahir pada tanggal 13 Januari 2006 dari pasangan orang tua yang sangat hebat. Ayah saya merupakan seorang wiraswasta yang selalu semangat dalam bekerja dan mewujudkan hal-hal baik untuk keluarganya, sedangkan ibu saya adalah orang yang pantang menyerah dan membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan kami. Saya terlahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara. Lahir dan tumbuh disebuah desa kecil diujung kota Shalawat pulau madura yakni desa Blega Kabupaten Blega. Desa Blega merupakan Kawasan padat penduduk dengan mayoritas mata pencaharian sebagai Pedagang dan Guru.
Sejak kecil saya tumbuh dan berkembang dari keluarga yang memiliki prinsip bahwa pendidikan, agama dan akhlak adalah nomor satu. Hal ini yang mendorong saya untuk terbiasa belajar dan bersikap sopan dan santun baik kepada yang lebih tua atau muda. Mereka tidak segan memarahi ketika saya bersikap kurang sopan kepada orang lain. Mereka selalu mengajarkan untuk berbuat baik kepada semua orang dan menyisihkan rejeki yang kita dapat untuk orang lain. Penanaman moral dan pendidikan seperti ini sangat berguna untuk kehidupan saya saat ini, sekarang, dan kemudian hari. Sebelum mengeyam pendidikan sekolah dasar saya sudah diajarkan untuk mengaji dan belajar agama dengan diikutkan sekolah mengaji
Saya mulai mengeyam pendidikan ketika berusia 5 tahun di bangku TK, dilanjutkan SD ditempat yang sama yakni SDN Blega 03 salah satu sekolah yang cukup maju di desa. Sewaktu SD saya selalu diantar oleh ayah dan pulang jalan kaki atau naik becak karena jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh. Ketika jalan kaki dibawah terik matahari dengan tubuh mungil dan sedikit gemuk membuat saya mudah lelah dan berkeringat sehingga membuat saya mudah lapar. Hal ini membuat orang tua saya berinisiatif untuk memiliki langganan becak yang mengantarkan saya pulang setiap hari. Selama disekolah SD saya senang bermain bersama teman-teman, mecoba hal baru dan menemukan hobi saya yakni bermain bola volli dan olahraga. Semenjak sekoah dasar saya jarang meraih peringkat 3 besar dikelas. Namun, hal ini tidak pernah menurunkan semangat saya untuk terus belajar dan memahami bahwa setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing dan tidak ada kata gagal dan menyerah untuk mereka yang selalu berusaha.
Momen SMP merupakan salah satu awal masa remaja yang tidak terlupakan karena banyak cerita yang bisa dijadikan pengalaman dalam hidup saya. Setelah lulus SMP saya melanjutkan pendidikan ke SMAN 01 Blega dan merupakan satu-satunya sekolah negeri didesa saya. Banyak sekali teman baru dari segala pelosok kecamatan berbeda yang membuat saya dapat belajar berinteraksi dan menjalin relasi dengan latar belakang tiap individu yang berbeda. Dimasa SMA saya mulai aktif mengikuti ekstrakulikuler olah raga yakni bola volli dengan mengikuti beberapa perlombaan. Sekecil apapun pencapaian yang saya dapat selalu disyukuri dengan tetap terus berusaha berkembang dari hari-hari sebelumnya. Mulai kelas 10 SMA saya sudah dituntut untuk memiliki tujuan tentang langkah kedepan hidup saya seperti ingin kuliah atau mengambil sekolah kedinasan. Orang tua membebaskan saya untuk memilih namun tetap memberikan arahan dan gambaran tentang beberapa hal tentang pilihan tersebut. Sejak kecil saya kagum kepada tentara dan perasaan itu membuat saya bercita-cita menjadi abdi negara yakni tentara. Ketika kelas 11 saya mulai belajar, mempersiapkan diri seperti olahraga dan latihan fisik, serta mencari informasi tentang apa saja yang diperlukan untuk menggapai hal tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Tuhan memiliki takdir terbaiknya. Ayah yang selalu gagah, kuat, dan semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya jatuh sakit dengan diagnosa penyakit yang kronis sehingga membuat fokus saya berubah. Kami berjuang untuk kesembuhan ayah mulai dari bolak balik Surabaya setiap hari, menyelesaikan terapi radiasi sebanyak 35x dan sembari menunggu proses kemoterapi tetapi Allah lebih sayang kepada ayah. Ayah menghembuskan napas terakhirnya tepat setelah saya datang shalat Jum’at. Kejadian tersebut tidak mudah bagi saya sebagai anak bungsu dan anak yang selalu dicukupkan kebutuhannya. Sejak saat itu banyak kekhawatiran yang saya pikirkan tentang masa depan dan keluarga dirumah. Banyak suka duka dan pelajaran yang dapat diambil dari sakitnya seorang ayah seperti semangat berjuang untuk sembuh, tetap bekerja dalam kondisi sakit, tidak pernah mengeluh, kuatnya ibu yang menggantikan posisi ayah dan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak dalam mendukung proses penyembuhan.
Sejak saat itu saya merasa bahwa kesehatan adalah hal yang penting. Sehat adalah suatu nikmat besar yang Allah berikan dan wajib kita syukuri, meski terkadang manusia selalu merasa kurang karena tidak sesuai harapannya. Ketika merawat ayah dirumah sakit saya melihat berbagai macam tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter dengan sikap yang baik dan ramah namun ada juga yang kurang nyaman bagi kami sebagai pasien dan keluarga. Adanya pemahaman tentang kesehatan dapat membantu dan memudahkan seseorang dalam mencari pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidupnya untuk mencegah penyakit dan memiliki gaya hidup yang sehat. Dengan kondisi tersebut memunculkan keinginan untuk menjadi seorang tenaga kesehatan yakni perawat yang memiliki kemampuan komunikasi, keterampilan dan kompeten dalam bekerja untuk dapat membangun hubungan dan memberikan pelayanan terbaiknya kepada pasiennya.
Keinginan menjadi seorang perawat mendapat dukungan dari keluarga sehingga membuat saya lebih bersemangat untuk memulainya. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut saya memilih untuk menempuh pendidikan di S1 Keperawatan Universitas Nahdatul Ulama Surabaya. Besar harapan saya untuk menjadi anak laki-laki yang lebih baik lagi, membanggakan dan membahagiakan orang tua dan menjadi perawat yang kompeten. Untuk menjadi perawat yang kompeten dan berdedikasi tinggi tentu tidak mudah. Banyak hal yang perlu dipelajari dan ditingkatkan seperti meningkatkan skill komunikasi, mampu beradaptasi dan membangun hubungan kerja sama dengan dokter, tenaga kesehatan lain, pasien dan keluarga yang memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda, meningkatkan rasa ingin tahu yang besar dan belajar dengan konsisten untuk memiliki banyak ilmu sebagai bekal didunia kerja dan dapat lulus tepat waktu. Dengan menjadi perawat saya berharap dapat memberikan maanfaat lebih kepada diri saya sendiri, orang tua, keluarga, bahakan masyarakat luas terkait kesehatan
Pekerjaan menjadir seorang perawat memiliki lapangan pekerjaan yang luas baik di dalam ataupun diluar negeri, baik di instansi pemerintah ataupun swasta, dan kondisi kesehatan adalah hal yang penting untuk ditingkatkan setiap tahunnya dan menjadi indikator kesejahteraan suatu negara. Menjadi perawat adalah suatu pekerjaan mulia dengan memberikan pelayanan yang menyuluruh mulai dari pasien tidur sampai tidur lagi, membangun relasi kerjasama yang baik untuk menciptakan rasa nyaman yang mendukung proses penyembuhan penyakit dan meningkatkan kesehatannya, serta memiliki rasa peduli dan peka terhadap hal kecil yang berdampak besar bagi kesehatan dan kesejahteran pasien dan keluarganya.
Komentar
Posting Komentar